Dilatarbelakangi oleh kondisi Desa Harapan Jaya yang secara administrasi termasuk dalam wilayah Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau merupakan kawasan gambut, maka dengan kondisi tersebut masyarakat mencoba untuk menyesuaikan dan bertahan hidup. Atas dasar itu jugalah masyarakat Harapan Jaya berinisiatif untuk melakukan pengelolaan kawasan gambut yang berkelanjutan.
Salah satu contohnya, sejak dibangunnya parit-parit pada tahun 1980-an yang saat ini kondisinya tidak bisa dimanfaatkan menyebabkan sebagian besar kawasan Desa Harapan Jaya tidak produkti dan tak termanfaatkan. Dengan kondisi seperti itu, ketika musim hujan datang kawasan ini akan tergenang dan sampai terendam. Namun apabila memasuki musim kemarau/kering kawasan ini akan sangat rentang terjadi kebakaran baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Melihat keadaan yang semakin sulit untuk menahan/melarang masyarakat membuka lahan dengan cara membakar, pemerintah Desa Harapan Jaya memulai melakukan himbauan dengan mengeluarkan sebuah aturan desa tentang Pencegahan kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Harapan Jaya. Aturan ini mengatur tentang sanksi/pinalty untuk masyarakat yang tidak membakar lahan dengan melakukan kontrol. Sayangnya aturan desa ini masih diproses di meja biro hukum kab Indragiri Hilir untuk ditetapkan emnjadi Perauran Desa.
Sejak ditetapkannya aturan desa ini, masyarakat lebih peduli terhadap resiko kebakaran di kawasan gambut. Sejalan dengan hal ini, atas bantuan dan fasilitasi dari pihak-pihak lain seperti Yayasan Mitra Insani dan Global Environment Centre melalui SEAPeat Project yang didukung penuh oleh Uni Eropa menjadikan Desa Harapan Jaya menjadi salah satu lokasi pilot project untuk wilayah Indonesia. Dengan alasan, masyarakat Harapan Jaya memilki komitmen yang kuat untuk pengembangan desa-nya.
Beberapa aktivitas dilakukan melalui pendekatan partisipatif bersama masyarakat secara keseluruhan. Dengan pola partisipatif bersama masyarakat didapatkanlah suatu konsep dan inisiatif pengelolaan kawasan gambut yang berkelanjutan berbasiskan masyarakat. Ada 3 fokus yang dicoba diterapkan bersama masyarakat, tentunya hasil diskusi panjang bersama masyarakat diantaranya adalah:
1. Pengelolaan kawasan desa yang berkelanjutan
Kegiatan ini meliputi beberepa hal salah satunya adalah Pemetaan Partisipatif Kawasan Desa. Sangat penting untuk masyarakat desa mengetahui wilayah kerja mereka sebelum melakukan upaya pengembangan desa. Tentunya Peta Desa ini akan bermanfaat dalam merencanakan pembangunan desa kedepannya. Setelah itu dilanjutkan dengan pemetaan kontur kawasan, hal ini didasari atas desa harapan jaya hampir 80% kawasannya adalah gambut. Sehingga sangat diperlukan mengetahui tinggi rendahnya kawasan untuk mengelola ketinggian muka air. Dan ini penting untuk pengelolaan kawasan perkebunan masyarakat seperti karet dan kelapa sawit yang selama ini selalu terendam. Selanjutany adalah merancang masterplan kawasan (grand design) desa secara partisipatif. Ditambah dengan upaya legal formal atas aturan desa tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan dikawasan gambut oleh masyarakat
2. Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Cukup tingginya minat masyarakat dengan kebun sawit di desa ini membuat ketersediaan lahan menjadi sangat terancam oleh perkebunan sawit kedepannya. Sehingga sangat dibutuhakn sebuah upaya ekonomi alternatif yang tidak berbasiskan lahan namun tetap ramah lingkungan. Upaya untuk mengembangkan beternak sapi tanpa rumput menjadi salah satu pilihan. Dan tentunya konsep ini nantinya akan sangat berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit yang ada.
3. Media Infromasi Warga
Penting disadari oleh masyarakat akan kebutuhan informasi saat ini. Dengan hadirnya Radio Komunitas Desa Harapan Jaya | Selasih 107,7 Fm membuat masyarakat dapat secara langsung menerima informasi. Serta mengembangkan Sistem Informasi Desa yang sangat dibutuhkan perangkat desa dalam penyusunan data base desa dan perencanaan kedepan menggunakan teknologi komputer.
Dari ketiga aspek tersebut, saat ini Desa Harapan Jaya menjadi salah satu desa unggulan untuk Kabupaten Indragiri Hilir. Dimana awalnya desa terujung ini, karena lokasinya berada di perbatasan antara Kab. Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir tidak begitu mendapatkan perhatian. Namun dengan adanya konsep dan inisiatif yang telah diupayakan bersama-sama, alhamdulillah saat ini Desa Harapan Jaya menjadi barometer pengembangan desa di Kabupaten Indragiri Hilir. Dan juga Desa Harapan Jaya sering mendapatkan kesempatan untuk menyebarluaskan inisiatif pengelolaan kawasan gambut berabsis masyarakat kepada banyak pihak. Salah satu kesempatan itu terjadi pada acara Diskusi Singkat yang ditaja oleh Yayasan Mitra Insani.